Rasa
senang ketika tahu akan mendapatkan bayi kembar biasanya diiringi
mitos-mitos menyesatkan dari sekitar. Jangan panik. Anda justru harus
tenang dan mencari tahu sekaligus mengerti penjelasannya.
1. Mana kakak, mana adik?
Fakta:
Mitos lokal yang mengatakan, bayi kembar yang lahir (keluar dari rahim)
lebih dulu adalah adiknya, bukan kakak. Alasannya, karena si kakak
“membantu” adiknya untuk keluar. Padahal, dunia kedokteran sepakat
menyatakan, bayi yang lahir lebih dulu (berdasarkan tanggal dan waktu)
adalah kakak, berikutnya baru adik.
2. Si baik vs si jahat
Fakta:
Dalam mitologi lama, si kembar selalu digambarkan sebagai si baik dan
si jahat, atau pemimpin (biasanya yang lebih tua) dan pengikut. Katanya,
ini terjadi karena salah satu dari mereka jenuh selalu dikait-kaitkan
hingga ingin lebih unggul dari kembarannya, serta ingin mendapatkan
perhatian lebih dari orangtua dan orang di sekitarnya.
Padahal,
tidak pernah ada bukti ilmiah yang menunjukkan kalau kepribadian kembar
sebagai bentuk jenis persaingan. Yang biasanya terjadi, anak kembar
justru memiliki kepribadian dan talenta yang unik serta selalu ingin
saling melengkapi. Misalnya, yang satu pintar di bidang akademik, yang
lain lebih jago di olahraga.
3. Anak kembar tidak boleh satu sekolah karena bisa mengganggu prestasinya
Fakta:
Ada beberapa sekolah yang menerapkan peraturan standar bahwa anak
kembar tidak boleh ditempatkan di kelas yang sama. Alasannya, agar anak
dapat mengembangkan identitas independen mereka dan tidak tergantung
kembarannya. Malah, alasan lainnya lebih konyol, yaitu menjauhkan dari
kemungkinan keduanya akan gagal jika berada di kelas atau sekolah yang
sama.
Beberapa ahli justru menyarankan anak kembar untuk selalu
bersama agar karakter, emosi, dan pertumbuhannya dapat berkembang lebih
baik. Jika pemisahan dilakukan, maka hal itu malah dapat merusak
pengalaman pendidikan mereka. Dari sisi psikologis, setiap anak kembar
biasanya merasa nyaman berada di dekat kembarannya. Ketika salah satu
dari mereka menghadapi masalah (pelajaran atau pertemanan), tentunya
mereka akan lebih mudah untuk saling mendukung.
Yang jelas,
orangtua yang memiliki anak kembar harus mempertimbangkan dan
mengevaluasi pemilihan sekolah yang bisa memajukan kemampuan tiap-tiap
anak, termasuk dinamika hubungan dan individu gaya belajar anak.
Caranya, kenali kebutuhan dan kepribadian anak kembar Anda, juga
hubungan mereka berdua. Selanjutnya, ajak mereka berdiskusi mengenai
pilihan sekolahnya. Apakah ingin sekolah di tempat yang sama atau yang
berbeda?
4. Jika salah satu anak kembar sakit, saudara kembarnya pasti sakit juga
Fakta:
Inti dari mitos ini adalah anak kembar mempunyai kemampuan telepati.
Contoh lainnya adalah jika yang satu tidak bisa menyelesaikan
perkataannya, yang lainnya akan mampu membaca pikiran kembarannya dan
menyelesaikan perkataannya. Ini terjadi karena anak kembar memiliki
“bahasa kode” yang tidak dimengerti orang luar selain mereka sendiri
atau idioglossia. Kemampuan ini timbul karena kedekatan emosional mereka
sudah dimulai sejak sembilan bulan berada di rahim yang sama, yang
begitu lahir dan tumbuh pun mereka selalu bersama.
Akan tetapi,
hal yang hampir serupa juga bisa terjadi pada suami-istri, saudara
dekat, teman baik (yang memiliki kesamaan genetik ekstrem).
5. Hanya anak kembar yang bisa memiliki keturunan kembar
Fakta:
Kehamilan kembar memang sangat mungkin terjadi pada pasangan yang
memiliki keturunan kembar. Namun, pada era ilmu kedokteran yang sudah
semakin maju, sudah tersedia obat pemicu tumbuh-kembang sel telur
(biasanya yang memiliki masalah fungsi indung telur/ovarium).
Pada
kasus ini terjadi pematangan dan pelepasan sel telur lebih dari satu
yang kemudian dibuahi lebih dari satu sel sperma juga, hingga kehamilan
kembar itu terjadi. Pembuahan dapat terjadi secara alami di dalam
saluran telur atau di laboratorium pada kasus bayi tabung.
0 comments:
Post a Comment
Di Harap Kan Komenter Di Sini Agar Tambah Rame Aja.....
Kalau Sepi Kan Gak Enak Ama Tetangga.... ^_^